16/1/23
Sewaktu meniti perjalanan mencari makanan iftar, tiba-tiba titisan demi titisan air jernih menimpa bumi. Namun sesaat kemudian, titisan itu berhenti. Aku mendongak, memandang langit. Kemudian, terdetik di benak hati. Hujan yang turun dari dada mega, hanya seketika. Adakah jiwa hujan sudah reda? Tidak lagi lebat berkecamuk? Semoga terus tenang wahai Hujan Singgah.
No comments:
Post a Comment